Tuesday, January 17, 2012

MENGENANG KEJAYAAN MASA 80AN...SAAT NEGERI INI DAMAI DAN AMAN

Rasa rasanya topik yang kami bahas kali ini, lebih cocok untuk pembaca yang memang mengalami masa muda di tahun 80an. Karena bagi kebanyakan supporter Volksware atau LTN, masa2 80an justru mereka pada baru lahir atau bahkan belum lahir. Entah kenapa tiba tiba kami tergerak untuk membahas indahnya masa masa kejayaan Indonesia di tahun 1980an. Mungkin karena melihat keadaan negara kita saat ini yang rasanya mengalami kemunduran luar biasa. Dalam masalah moral, kenyamanan dan keamanan. Belum lagi kalo kita bahas masalah ekonomi jaman sekarang. Berbanding jauh dengan apa yang pernah dilantunkan oleh group legendaris Koes Plus yang menggambarkan indahnya Indonesia, suburnya tanah air dan kayanya lautan kita. Saat ini saja, sebagai negeri bahari yang 70% wilayahnya adalah lautan, sangat ironis melihat fakta bahwa Ikanpun kita import dari China!! ckckck.
Icuk Sugiarto, dieluh eluhkan setelah
meraih kemenangan
di salah satu kejuaraan dunia bulutangkis.
Baiklah, kalo melihat kemasa masa keemasan Indonesia di tahun 1980an, rasanya bangga kita menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Karena prestasi olahraga di Asia, kita rajanya. Juara umum Asian Games dan SEA Games selalu menjadi jatah Indonesia. Jawara jawara bulutangkis asal Indonesia selalu menjuarai kejuaraan dunia kelas Thomas & Uber Cup, bahkan All England yang bergengsi itu. Legenda atlet seperti Rudy Hartono, Hastomo Arbi, Icuk Sugiarto, Verawati Fajrin, Ivana Lie, semua bahu membahu mengharumkan nama bangsa, (bagi generasi supporter VW...maaf kalo nama nama diatas terdengar asing..hehehe..).
Petinju pujaan kita, Elias Pical juga merajai rana olahraga tinju. Bahkan petinju terkuat Thailand, Kaosai Galaxy, yang sebelumnya merajai asia, dibuat bertekuk lutut oleh Nyong Ambong satu itu. Dan ironisnya, nasib pahlawan bangsa seperti Elias Pical ternyata saat ini berakhir sebagai tenaga sekuriti di salah satu pub malam di Jakarta Selatan!
Suzanna sebagai Sundelbolong
di Malam Satu Suro. hiiiiiiiiiiii....!
Dalam dunia perfilman, prestasi puncak film filma nasional adanya di era tahun 1980an ini. Film film nasional bermutu, karya sutradara seperti Teguh Karya, Wiem Umboh, banyak meraih penghargaan di tingkat Asia. Bahkan film film horor yang di bintangi sang legendaris Suzanna, rasa rasanya lebih bermutu dan bercita rasa klasik dibanding film film horor macam Suster Ngesot, Suster Keramas, Hantu Jamu gendongnya Julia Perez, dan sebagainya. Sosok Kuntil Anak atau Sundel Bolong yang diperankan Suzanna betul betul membuat trauma penulis sampai dewasa..hehe.
Untuk film film jenis laga, pada masa 80an juga mengalami jaman kejayaan dan bangsa Indonesia bangga memiliki aktor aktor laga seperti Barry Prima, Advent Bangun, Willy Dozan dan kawan kawan.
Jangan lupa juga Trio WARKOP, Dono Kasino Indro yang disetiap filmnya selalu mendatangkan ribuan penonton berbondong bondong ke bioskop untuk melihat kekonyolan mereka bersama artis artis 80an yang seksi sekelas Meriam Belina, Eva Arnaz, Lidya Kandow, Selly Marcelina dsb.
Film Little House in The Praire

Untuk dunia pertelevisian, jaman itu satu2nya siaran nasional adalah milik TVRI. Sehingga mau gak mau, semua acara yang disiarkan kudu ditonton kalo gak mau manyun. Penyewaan video jaman itu masih jarang. Game juga yang paling canggih namanya ATARI, itupun hanya anak orang kaya yang mampu beli :(.

Kembali ke TVRI, acara acara legendaris TVRI yang masih lekat diingatan adalah, Aneka RIA SAFARI yang dibawakan oleh Edi Sud, Kamera Ria yang merupakan kerjasama dengan pihak Angkatan Bersenjata RI. Untuk acara drama remaja, masa itu yang menjadi hits adalah serial persahabatn ABG, berjudul A.C.I! untuk jaman sekarang, mungkin sekelas serial Cinta Cenat Cenutnya Smash yang sangat digandrungi abg sekarang. Di hari minggu, satu2nya hari dimana TVRI siaran mulai pagi, acara yang paling dinanti adalah RIA Jenaka, acara komedi punakawan yang dibawakan Ateng, Iskak, dkk. Kemudian Serial boneka si Unyil dan siang hari ditutup dengan film Little House in The Praire yang dibintangi Michael Landon. Masih banyak acara2 kenangan jaman TVRI yang kalo di saksikan ulang pasti mengundang tawa.
Nah kalo untuk urusan jajanan 80an, ada satu snack yang jadi idola anak2 se Indonesia yaitu Chiki Balls. Kenapa Chiki begitu populer dan membuat banyak anak ketagihan, mungkin karena kandungan MSG nya  yang luar biasa ya...sampai sampai rasanya gurih banget kayak vetsin! Selain Chiki, ada pula yang namanya Anak Mas...yaitu mie kering yang dibumbui. Enak juga rasanya, apalagi kalo ditambah cabe bubuk yang disertakan dalam kemasannya.


Kalo ngomongin jajanan, tidak terlepas pula mengingat masa masa sekolah di tahun 80an, mungkinbagi generasi sekarang, belajar membaca tidak lagi diberikan buku Bahasa Indonesia yang mengusung keluarga Budi & Wati. Pelajaran PMP pun mungkin sudah berganti dengan judul lain. Tapi kalo diputar balik masa itu, sepertinya rasa kebangsaan nasional benar2 menyatu karena buku pendidikan yang dipakai di seluruh Indonesia adalah sama! Dari Sabang sampai Merauke. 
Memang jaman telah berubah, pemimpin negara pun sudah 4 kali berganti sejak jaman dipimpin Pak Harto, tetapi jujur, terlepas dari segala label negatif tentang Pak Harto dan keluarga Cendana, penulis merindukan pemandangan dimana Pemimpin bangsa ini, duduk santai di sawah berbincang dengan petani tanpa harus menjaga imej. Memberi wejangan kepada nelayan diatas perahu, hal hal merakyat yang ditunjukan oleh Pak Harto dimasa itu. 
Jaman telah berubah sejak 1998, dimana demokrasi diagung agungkan sebagai hal yang paling baik untuk negara ini, tetapi demokrasi yang kebablasan yang terjadi saat ini malah menyengsarakan rakyat. Terutama generasi 80an yang pernah merasakan bagaimana indahnya dan tentramnya hiduo dimasa itu. Penulis bersyukur pernah menikmati masa2 Eighties yang sampai sekarang kalo dikenang suka membuat hati menjadi bahagia. Masa masa dirayu pacar dengan permen davos, sembari mendengarkan lagu2 jadul nya Obbie Mesakh, Ikang Fawzi dkk.

9 comments:

  1. Betul mas, apa yg dirasakan mas lemon sama yg saya rasakan, dan saya yakin dirasakan juga oleh semua yg pernah mengalami hidup di era 80-an.
    Soeharto memang kontroversi, tapi nyatanya hidup dijamannya memang lebih tentram dan indah dibanding jaman sekarang

    ReplyDelete
  2. Betul bgt tuh mas bro...persis bgt sm yg pernah saya alami kala itu.ky nya klo waktu bs di putar mundur,pgn nya hidup di jaman dulu aja hidup aman,damai,tenang,dan kbutuhan hidup masih murah.

    ReplyDelete
  3. Betul bgt tuh mas bro...persis bgt sm yg pernah saya alami kala itu.ky nya klo waktu bs di putar mundur,pgn nya hidup di jaman dulu aja hidup aman,damai,tenang,dan kbutuhan hidup masih murah.

    ReplyDelete
  4. Jadi kangen masa2 lalu...semuanya hidup dlm kedamaian...walaupun makan cuma lauk krupuk,makan yg enak kalau ada orang hajatan atau waktu hari2 besar keagamaan...tp begitu indah...

    ReplyDelete
  5. Jadi kangen masa2 lalu...semuanya hidup dlm kedamaian...walaupun makan cuma lauk krupuk,makan yg enak kalau ada orang hajatan atau waktu hari2 besar keagamaan...tp begitu indah...

    ReplyDelete
  6. Sedikit koreksi, Pical itu sudah unggul angka hingga 12 ronde versus Galaxy, tapi akhirnya kelelahan dan tdk mau melanjutkan pertarungan. Akhirnya Galaxy tampil sebagai pemenang

    ReplyDelete
  7. Saya jadi rindu masa masa pak harto waktu negeri ini aman tentram harga sembako murah apa apa murah pokoknya.negeri ini waktu itu mendunia.kapanlah ya jaman itu akan terulang kembali.....

    ReplyDelete